Review Perempuan Dalam Titik Nol

19 September 2019 / Anick HT / Perempuan & Anak Review Perempuan Dalam Titik Nol

Hallo Guys,

Sudah pernah baca buku ini?

Sebuah novel perspektif feminis, terisnpirasi dari riset yang dilakukan Nawa El-Saadawi yang mengangkat sisi lain kehidupan Mesir. Novel ini menggambarkan kehidupan pelik perempuan Mesir yang terkungkung oleh budaya patriarki, di mana perempuan seringkali didiskriminasi oleh kaum laki-laki.

Firdaus adalah tokoh utamanya, digambarkan sebagai seorang perempuan yang berkarakter kuat, cerdas, dia tidak mau menjadi salah satu budak bagi lelaki-lekaki yang menurutnya adalah penjahat. Suatu ketika dia divonis hukuman mati akibat membunuh seorang germo atau calo pria. Beberapa orang yang menyadari pembunuhan yang dilakukan Firdaus semata-mata untuk melindungi diri, mereka mengusahakan grasi untuknya. Namun, di luar dugaan firdaus justru menolaknya dan mengatakan bahwa hukuman mati adalah bentuk kebebasan tertinggi.
“Lebih baik saya mati karena kejahatan saya sendiri daripada saya mati karena salah satu dari kejahatan kalian (para lelaki)”
Novel ini sempat menjadi kontroversi, di mana sebagian orang menganggap isi novel terlalu mendiskriditkan laki-laki. Laki-laki seolah menjadi makhluk yang jahat yang selama ini membuat kehidupan perempuan terpuruk. Namun di sisi lain, inilah realita kehidupan yang terjadi di kalangan masyarakat Mesir, di mana perempuan selalu menjadi makhluk inferior.

Membaca novel ini penting, sebagai suatu perspektif baru melihat kehidupan perempuan di berbagai belahan dunia. Sebuah pendekatan baru dalam melihat dinamika gerakan perempuan yang sampai hari ini menjadi hal yang diperdebatkan oleh kalangan yang menutup diri terhadap ketimpangan relasi gender yang hampir terjadi di semua negara.

Bagi kalian yang sudah membaca,
Mari share pendapat kalian.

 


TAGS
Syafii MaarifPerdamaian Penghayat KepercayaanPeace Train IndonesiaPartisipasiMunawar AliMembacaMasjidLingkungan KhofifahJayapuraIslamIndonesiaHoaks HAMHak Asasi ManusiaGus DurEkologiDewi PraswidademokrasiBumi BukuBiarawatiAhmad WahibAhmad Gaus AF