PEACE TRAIN INDONESIA
Peace Train adalah program traveling lintas iman dengan menggunakan kereta api, menuju ke satu kota yang telah ditentukan. Anak-anak muda dari berbagai agama dan kepercayaan akan berjalan bersama mengunjungi komunitas agama-agama, komunitas penggerak perdamaian, rumah-rumah ibadah, dan tokoh-tokoh yang dianggap sebagai aktor penting toleransi dan perdamaian antar agama.
Mereka juga akan berproses untuk saling belajar, bekerja bersama, mengelola perbedaan, berkampanye, dan menuliskan pengalaman perjumpaan.
Program ini diorientasikan untuk menjadi program reguler sehingga akan mengeksplorasi sebanyak mungkin kota di Indonesia yang bisa dijangkau lewat kereta, dan melibatkan sebanyak mungkin komunitas muda lintas agama.
LATAR BELAKANG
TUJUAN
INISIATOR
Program ini digagas oleh 5 orang aktivis lintas iman, di bawah 2 lembaga inisiator, yakni:
Anick HT
Saat ini adalah pemimpin redaksi inspirasi.co, dan Pemimpin Umum suarapesantren.net.
Menjabat sebagai Direktur Eksekutif ICRP periode 2008-2010. Koordinator Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) ini aktif menulis kolom tentang Islam, pluralisme, dan dialog antar-agama di beberapa media, dan menjadi editor beberapa buku. Selain terlibat mengadvokasi kasus-kasus keagamaan, ia juga aktif menjadi trainer untuk workshop dan pelatihan pluralisme, hak-hak sipil, dan isu-isu antar-agama.
Ia adalah alumni School of Peace di India, International Academy for Leadership di Jerman, Human Rights Workshop di Hong Kong, Community Organizing Workshop di Nepal, dan International Visitor Leadership Program di US. Ia terlibat beberapa penelitian di Yayasan Paramadina, Indonesian Institute for Civil Society, dan Pusat Studi Agama dan Politik.
Alumni Sastra Arab UIN Jakarta ini juga mendirikan demokrasi.id, lembaga yang didedikasikan untuk melakukan kampanye digital untuk isu-isu demokrasi.
Email: anick.ht@gmail.com Kontak: 0818146254
Frangky Tampubolon
Terlibat aktif di Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP), Komunitas Berbagi Hidup, Indonesia Youth Ministry dan Forum Bhinneka Nusantara sebagai Koordinator Nasional.
Ia adalah Koordinator Tim Relawan PGI untuk Tsunami Aceh dan Sumatera Utara; Committee Secretariat Asia-Africa Forum 2005; Volunteer YMCA Camp Vancouver, Canada; Koordinator Logistik Bantuan Bencana Gempa Jogja dan Jateng Posko Gus Dur Peduli Bencana Wahid Institute; Staf Magang Bidang Diakonia PGI; Ketua Komisi Pemuda PGI Wilayah DKI Jakarta; Ketua Pemuda PGI, Kordinator Bidang Pemuda dan Perempuan ICRP, Pengurus ASF M21 berpusat di Basel Swiss, Anggota BKS PGI- GMKI Pusat, Tim Pengajar Studi Agama-agama Universitas Pembangunan Jaya dan juga pengurus Yayasan Beasiswa Oikumene PGI.
Ia adalah alumni Sekolah Tinggi Teologi Jakarta, dan S2 di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gotong Royong. Ia juga alumni School of Camp di Vancouver-Kanada, CCA Human Rigths Training, Parapat, Human Rights Training di Hongkong, Asian Ecumenical Course di Chiang Mai-Thailand.
Email: frangky_tampubolon@yahoo.com Kontak: 0811 138 816
Ahmad Nurcholish
Alumni Pon-Pes Al-Faqih Grobogan ini telah bergiat pada isu kebinekaan dan perdamaian sejak 1999. Lalu bergabung di ICRP yang sekarang mengampu program Studi Agama dan Perdamaian. Selain itu, ia menjadi salah satu fasilitator Sekolah Guru Kebinekaan Yayasan Cahaya Guru dan pengajar Studi Agama Universitas Pembangunan Jaya.
Ia menulis lebih dari 30 judul buku, antara lain Agama Cinta, Pendidikan Perdamaian Gus Dur dan Pendidikan HAM, Demokrasi dan Konstitusi. Saat ini ia tengah menempuh program doktoral dengan menulis disertasi tentang Manajemen Pendidikan Perdamaian.
Email: nurcholish2012@gmail.com Kontak: 0813 1106 8898
Destya Nawriz
Alumni Program Studi Apoteker di salah satu universitas di Jakarta. Bergelut di dunia kesehatan bukan berarti tidak bisa bersentuhan dengan hal-hal yang berhubungan agama. Baginya, agama harus menjadi sumber inspirasi dalam setiap aspek kehidupan manusia dan menjadi sumber komitmen dalam dedikasi kepada perbaikan kesejahteraan umat manusia.
Dengan perspektif tersebut membawa dia ke dalam berbagai kolaborasi bersama berbagai kelompok orang dengan berbagai latar belakang- pendidikan, profesi, kesanggupan, suku, ras, bangsa, dan agama, utamanya dalam diskusi-diskusi dan kegiatan-kegiatan dalam konteks interfaith lintas iman. Di antaranya terlibat sebagai panitia, menjadi pembicara, dan bergabung dalam kepanitiaan kegiatan forum lintas iman dengan berbagai topik, seperti: agama, kepemudaan, pendidikan anak, kesetaraan gender, dan beberapa kegiatan terkait upaya pembangunan masyarakat.
Terinspirasi oleh ajaran Baha’ullah bahwa “setiap manusia diciptakan untuk memajukan peradaban yang terus berkembang” membuat dia yakin bahwa sebagai individu, apapun latar belakangnya adalah diciptakan untuk mengabdi pada kemajuan umat manusia dalam suatu upaya bersama menuju peradaban yang terus maju.
Email: destya.nawriz919@gmail.com Kontak: 0852 4289 5693
Selain menulis artikel-artikel ringan juga menulis puisi ia juga senang berkumpul membaur dengan masyarakat, walau hanya sekedar ngobrol dan basa basi. Acap kali jika ada kesempatan saat ia mengunjungi tempat tempat baru dengan senang hati ia mulai bercerita/story telling sambil menggambar bersama anak-anak di kampung-kampung di Raja Ampat. Salah satu motonya adalah "GO BIG OR STAY HOME."
IG: jeto_san
PEACE TRAIN INDONESIA 1
Jakarta – Semarang, 15-17 September 2017
Diikuti oleh 20 orang dengan berbagai latar belakang agama dan kepercayaan ( Islam, Buddha, Katolik, Kristen, Sapta darma, Kapribaden, Sikh) dari Jabodetabek, Salatiga, dan Semarang. Dua peserta di antaranya berasal dari Raja Ampat, Papua Barat, dan dua peserta lainnya berasal dari Afrika (Leshoto dan Malawi).
Peace Train Indonesia 1 ini melibatkan 16 lembaga partner di Semarang, yakni: Pelita (Persaudaraan Lintas Agama), EIN Institute, JAGI (Jemaat Allah Global Indonesia), Jemaat Ahmadiyah Semarang, LBH Semarang, eLSA Semarang, Hikmahbudhi (Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia) Semarang, Komunitas Gusdurian Semarang, IPSS (Institute of Peace and Security Studies) Semarang, Peradah Indonesia (Perhimpunan Pemuda Hindu), GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia) Semarang, Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang (Komisi HAK KAS), dan Peace Hub Community.
Peace Train 1 ini mengunjungi, berdialog, dan berinteraksi dengan beberapa komunitas di Semarang, yakni: Masjid Nusrat Jahan, Vihara Tanah Putih, Gereja JAGI (Jemaat Allah Global Indonesia), Pura Agung Girinatha, eLSA (Lembaga Studi Sosial dan Agama), GPIB Immanuel (Gereja Blenduk), Klenteng Tay Kak Sie, Gereja Katholik Santo Yusuf Gedangan, Gereja Katholik Santa Theresia Bongsari, dan mengikuti upacara King Hoo Ping. Malam puncak acara ini adalah gathering dan pentas seni lintas iman di halaman Gereja Katholik Santa Theresia Bongsari.
PEACE TRAIN INDONESIA 2
Jakarta – Surabaya, 3-5 November 2017
Diikuti oleh 20 orang dengan berbagai latar belakang agama dan kepercayaan (Kristen, Konghucu, Islam, Katolik) dari berbagai kota (Jabodetabek, Malang, Rembang, Lamongan, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Salatiga, Riau, Medan).
Peace Train Indonesia 2 ini melibatkan 22 lembaga dan komunitas di Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, dan Gresik, yakni: Padhepoan Monggo Eling Pancasila, Masjid Muhammad Cheng Hoo, Pesantren Ahlus-Shofa Wal-wafa, Gusdurian Gresik, JAI Surabaya, Formagam (Forum Masyarakat Gresik Pecinta Keberagaman), GKI Gresik, JAMAL (Jaringan Masyarakat Lamongan), TITD Kim Hin Kiong, Komunitas Sapta Darma, Gusdurian Sidoarjo, Fatayat NU Jatim, KISPI (Komunitas Inklusi Sosial dan Perdamaian Indonesia), Roemah Bhinneka, Sapulidi, WYDII (Women and Youth Development Institute), Forum Kebangsaan Jawa Timur, Komisi HAK Keuskupan Surabaya, GKJW Gresik, Prajurit Pelangi, Cempaka, dan GMKI Surabaya.
Peace Train 2 ini mengunjungi, berdialog, dan berinteraksi dengan beberapa komunitas di Surabaya, yakni: Sanggar Sapta Darma, Masjid Muhammad Cheng Hoo Pandaan, Pura Segara Kenjeran, GKI Gresik, GKJW Gresik, TITD Kin Hin, Vihara Buddhayana Dharmawira Centre Surabaya, dan Forum Kebangsaan Jawa Timur.
Malam puncak acara Peace Train Indonesia ini diselenggarakan di Halaman Masjid Muhammad Cheng Hoo yang dihadiri lebih dari 400 orang. Di samping pentas seni islami Ishari dan Syiir Tanpo Waton pimpinan Gus Nizam Assafa, Pembacaan Puisi dan Narasi Kebangsaan, Tari Remo, Ludruk Luntas, juga digelar doa bersama lintas agama yang melibatkan perwakilan agama-agama di Surabaya.
Contact Person:
Anick HT : 0811 138 816
Destya Nawriz : 0852 4289 5693
Akun sosmed (Facebook, Instagram, Telegram Channel, Youtube): Peace Train Indonesia